TUBABA (Lampungcity.co) – Bola panas soal dugaan isu ponco Nugroho hanya usulkan satu nama Bakal Calon Pejabat PJ Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat di Kemendagri dikhawatirkan akan berdampak menjadi presiden buruk serta mengundang mosi tidak percaya bagi sesama Anggota Dewan perwakilan Rakyat (DPRD) Setempat
Menyikapi persoalan tersebut, Sobri dari fraksi Nasdem dan Roni anggota Fraksi Hanura DPRD Tubaba, menyatakan bersikeras meminta Ketua DPRD Ponco Nugroho memberi penjelasan,”ungkapnya pada senin (10/04/2023) Sekira pukul 13.00 WIB.
“Dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan Panco Nugroho sebagai ketua DPRD untuk menanyakan perihal kebenaran pengusulan nama bakal calon pejabat bupati Tubaba yang di usulkan di kementerian dalam negeri (Kemendagri) ataupun Gubernur lampung,” kata Kedua Fraksi tersebut.
Menurut sobri dan Roni, menambahkan jika benar, Ponco Ketua DPRD Tubaba hanya mengusulkan satu nama berarti telah meniadakan dan mengebiri suara dari Fraksi Nasdem dan Fraksi Hanura-Perindo merupakan perwakilan konstituen lembaga legislatif
“pihak kami tidak akan tinggal diam fraksi-fraksi memutuskan mengusung dua nama yang merupakan usulan masyarakat Kami dari Hanura menuntut agar masalah ini bisa dijelaskan sejelas-jelasnya mana suratnya, sesuai permintaan Kang Marzani sebagai ketua fraksi, agar Ketua DPRD memberi penjelasan secara transparan,”pinta Roni
Roni dan sobri juga membeberkan bahwa Fraksi Partai Demokrat mengusulkan Dr. Zaidirina M.Si. dan Budi Dharmawan sementara Fraksi Nasdem hanya mengusulkan nama Dr. Zaidirina M.Si.
Fraksi Hanura-Perindo juga hanya mengusulkan Dr.Zaidirina, Kemudian Fraksi PDI P hanya mengusulkan calon tunggal yakni Budi Darmawan.
Fraksi PAN-PKB mengusulkan Budi Darmawan, dan Fraksi Gerindra mengusulkan Budi Darmawan semua usulan nama -nama di atas sudah sesuai usulan
“menyikapi persoalan tersebut Kami juga menyayangkan pihak Sekretariat DPRD beralasan tidak memiliki arsip surat pengajuan rekomendasi nama-nama bakal calon penjabat Bupati Tubaba ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Aneh aja Kabag Risalah dan Persidangan Erawan saat ditanya awak media ngaku Tidak ada arsip,”cetusnya.
Dia juga mengutarakan Jika Sekretariat DPRD menyatakan bahwa semua berkas masih di tangan ketua, siapa yang memberi nomor surat, apakah surat itu dikirim tanpa nomor dan bagaimana mekanismenya
“Sebab sepengetahuan kami sekretariat DPRD merupakan satu kesatuan dengan lembaga ini
Jika memang benar satu nama kemungkinan besar Hanura akan mengirimkan surat pencabutan rekomendasi tersebut ke ketua DPRD dan ke Menteri Dalam Negeri Karena Hanura tidak ingin suara konstituennya yang merupakan suara masyarakat akan hilang begitu saja, “tegasnya
Sobri membantah keras pernyataan sejumlah anggota DPRD yang menyatakan bahwa pengajuan nama calon pejabat bupati Tubaba disepakati hanya satu orang dari masing-masing fraksi
“Karena banyak dinamika maka waktu itu Ketua DPRD mempersilakan masing-masing fraksi mengajukan siapa calon yang diusung. Jadi tidak benar harus satu calon yang diusung oleh masing-masing fraksi.
“Saya pastikan tidak ada voting atau semacamnya dalam pertemuan Pengusulan oleh fraksi-fraksi tersebut juga terkesan aneh dan tidak melalui mekanisme,”tutupnya.
Hal senada juga dikatakan Gito, mengatakan pasca rapat paripurna pada tanggal 3 April tahun 2023 dirinya tidak pernah diajak oleh Fraksi PAN- PKB untuk berkomunikasi guna membahas nama pejabat Bupati Tubaba yang akan di usulkan
“Saya tidak pernah diajak dalam konteks pembahasan soal siapa saja yang akan di usulkan, Ya silakan saja mereka mengusulkan karena sejak Paripurna kemarin hingga hari ini saya belum pernah diberi tahu tentang siapa yang akan diusulkan sebagai pejabat bupati tubaba,”pungkasnya (As26)