JAKARTA – Kepemimpinan Soeharto di era Orde Baru, bukan hanya membuat nama Indonesia besar di Benua Asia, namun negara Adidaya Amerika Serikat pun turut segan.
Tak mengherankan, dengan _leadership_ sang jenderal bintang lima yang sangat mumpuni, Indonesia pun dijuluki sebagai ‘Macan Asia’.
Sayangnya, upaya Bapak Pembangunan itu membesarkan Indonesia harus terhenti ketika Reformasi terjadi. Persis pada 21 Mei 1998, untuk menjaga stabilitas Nasional, Soeharto akhirnya memilih mundur di saat dia belum menghabiskan periode sebagai Presiden RI untuk ketujuh kalinya.
Tapi sepertinya reformasi belum mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan belum memberi dampak positif bagi Indonesia. Sebaliknya, perekonomian dalam negeri yang dulu terjaga, justru semakin ambruk yang ditandai dengan merosotnya rupiah jauh dari era Orde Baru dan hutang negara yang terus melonjak.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO) Teuku Yudhistira mengungkapkan, terpilihnya H Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke 8, merupakan sebuah harapan baru bagi Indonesia dalam berbagai aspek.
“Kami optimis apa yang sudah dilakukan bapak pembangunan kita terdahulu bisa kembali lagi ke Indonesia. Dan untuk merealisasikan itu semua, memang sosok Prabowo yang mampu melakukannya,” ucap Yudhistira di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Dengan latar belakang militer yang tegas, ditambah lagi karakter pejuang yang tak pantang menyerah, Yudis meyakini di era ini Indonesia akan kembali bersinar di mata dunia.
“Harapan kita tentu Prabowo mampu menunjukkan komitmennya untuk mengabdikan dirinya secara utuh untuk Negeri ini tanpa ada kepentingan untuk mencari kekayaan. Karena Pak Prabowo kami rasa sudah sangat berkecukupan. Dan sebagai militer, segala janjinya saat kampanye di hadapan rakyat adalah harga mati yang pasti akan diwujudkannya,” tegasnya.
Dengan orang-orang pilihan yang ada disekitarnya, diyakini Prabowo bakal semakin percaya diri menghadapi segala rintangan, sekaligus menuntaskan beban yang diembannya.
Lebih jauh Yudis mengatakan, seperti memang sudah menjadi petunjuk, lanjut Yudhis, Prabowo sebagai Presiden ke 8, selama ini memang dijuluki 08.
“Ini bukan semacam kebetulan saja, tapi memang seperti sudah disiapkan dan sudah menjadi tanda kebangkitan Indonesia di rentang waktu lima tahun ke depan, walaupun julukan 08 yang melekat pada diri Prabowo sudah disematkan sejak beliau berpangkat Kapten dan aktif sebagai anggota Kopassus TNI,” sebutnya.
Untuk mewujudkan cita-cita bersama bangsa ini, Yudis meminta seluruh perangkat yang bertugas menjaga dan mengawal Prabowo harus selalu _over protective_ agar kesehatan, keamanan serta keselamatan sang Presiden bisa selalu terjaga.
“Memang kita tidak meragukan seluruh instrumen itu sudah berjalan sebagaimana mestinya, tapi sebagai anak bangsa, sebagai rakyat Indonesia, kami meminta jangan lengah, ini sarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena semua bisa terjadi dan kami tidak mau cita-cita besar Pak Prabowo dan cita-besar bangsa ini yang diamanahkan kepada beliau kandas di tengah jalan. Musuh dalam selimut bisa saja terjadi ,” tegasnya. (*)