BANDARLAMPUNG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, data penduduk miskin di Lampung Pada Maret 2024 mencapai 941,23 ribu orang.
Jumlah tersebut turun 29,4 ribu jika dibandingkan Maret 2023. Sementara jika dibandingkan dengan September 2022, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 54,3 ribu orang.
Untuk persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 10,69 persen, menurun 0,42 persen poin terhadap Maret 2023 dan menurun 0,75 persen poin terhadap September 2022.
Namun berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2023–Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 11,1 ribu orang. Sedangkan di perdesaan turun sebesar 40,5 ribu orang.
Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 8,02 persen menjadi 8,18 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 12,65 persen menjadi 11,97 persen.
Dikonfirmasi hal ini, Pemprov Lampung menyebut memang Provinsi Lampung merupakan Provinsi dengan basis ekonomi perdesaan dengan mayoritas penduduk adalah petani.
“Ya secara umum kan menurun ya. Di desa memang lebih banyak penurunan dibandingkan di kota. Akan kita lihat, artinya ekonomi perdesaan lebih tangguh. Lampung memang basis ekonominya di perdesaan, pertanian,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto pada Selasa 2 Juli 2024.
Dengan data BPS yang menyebut masyarakat miskin di perkotaan yang naik. Fahrizal mengatakan akan segera memanggil Pemkot Bandar Lampung dan Pemkot Metro untuk menekankan pembinaan ekonomi yang lebih intensif.
“Kita merespon, kalau kota kan kita hanya 2, kita akan koordinasi agar mereka lebih intensif melakukan pembinaan ekonomi kerakyatannya,” tutupnya. (*)