Tarikan Pungutan Berkedok Infak,MTSN 1 Pringsewu

Dilaporkan oleh : safril

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Foto :Tarikan Pungutan Berkedok Infak,MTSN 1 Pringsewu

| 𝕿𝖊𝖗𝖎𝖒𝖆𝖐𝖆𝖘𝖎𝖍 𝕵𝖆𝖉𝖎 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕾𝖊𝖙𝖎𝖆.

Pringsewu –Berdalihkan untuk pembangunan masjid Madrasah Tsanawiah (MTs) Negeri 1 Pringsewu, menarik sumbangan infak yang ditentukan besarannya yang sangat fantastis. Hal ini sangatlah memberatkan sejumlah wali murid yang mendaftarkan anaknya di sekolahan tersebut.

Untuk memuluskan proses penarikan sumbangan infak yang dilakukan oleh pihak sekolah, wali murid diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk menyetujui penarikan sumbangan. Hal ini jelas bahwa pihak sekolah ada upaya interpensi terhadap Wali Murid dengan meminta menandatangani surat pernyataan.

Hal itu disampaikan salah seorang Wali Murid, yang enggan namanya disebut kepada media ini, bahwa pada saat pembayaran daftar ulang pihak sekolah menyodorkan blanko surat pernyataan yang harus ditandtangani oleh wali murid.

Pembayaran daftar ulang anak saya dari pihak sekolah berikan blanko surat pernyataan menyetujui untuk ditandatangani, dalam isi surat yang saya tanda tangani berisikan pembayaran daftar ulang sebesar Rp410.000, kemudian untuk infak sebesar Rp590.000,” ungkap Sumber kepada media ini, (14/6/21).

Silahkan Baca juga :  Ke Partai Nasdem, Iqbal Ardiansyah Maju Walikota Komitmen Wujudkan Bandarlampung Bahagia

Disisi lain, lanjut dia, pembayaran daftar ulang tidak diberikan tanda bukti dari pihak sekolah, bahkan surat pernyataan yang di tandatangani pun tidak diberikan salinannya terhadap wali murid.

Tidak keluarkan tanda bukti pembayaran dari sekolah, hanya mengisi blanko surat pernyataan saja, itupun kami tidak dikasih salinannya,” keluh dia.

Senada juga dikeluhkan oleh wali murid lainnya, HN yang juga mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut mengeluhkan akan besarnya biaya infak yang dipungut oleh pihak sekola MTsN 1 Pringsewu. Ia menganggap pungutan yang dilakukan oleh Komite dan pihak sekolah setempat sudah termasuk dalam pungutan liar (Pungli).

Kalau infak sudah ditentukan nominalnya, apakah ini bukan termasuk pungli, ya kalau mau infak diminta secara sukarela dong dan tidak harus ditentukan jumlanya, inikan sama saja memberatkan kami sebagai wali murid,” keluh dia, dengan nada kesal.

Sementara itu, Nukman Kepala MTs N 1 Pringsewu, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa tidak mengakui adanya penarikan iuran terhadap calon siswa yang dilakukan oleh pihak sekolah. Namun, jika ada penarikan iuran yang meminta itu kemungkinan dari pihak komite.

Silahkan Baca juga :  Event Tingkat Nasional, Ini Harapan Dua Muli Mekhanai Tuba

Kalau penarikan gak ada, darimana infonya penarikan, siswa mana yang ngomong, kalau komite mungkin tapi kalau pihak sekolahan gak ada penarikan,” bantah Nukman, kepada media ini, Kamis (17/6/21).

Nukman, masih membantah bahwa tidak ada pihak sekolah yang melakukan proses penarikan atau menerima pembayaran iuran infak ataupun iuran lainnya. Ia beralasan Jika pun ada itu atas permintaan dari komite terhadap pihak sekolahan sebagai perpanjang tangan saja, sebabnya komite tidak bisa setiap hari nongkrong di sekolahan.

Komite meminta kepada guru di sekolahan sebagai perpanjangan tangan untuk duduk setiap hari disitu, karena komite tidak bisa setiap hari, kalau gak hubungi saja komitenya saja,” ujar Nukman, dengan nada kesalnya.

Terpisah, Kepala Seksi Pendidikan Islam, Kamenag Kabupaten Pringsewu, Rizza Apriano, menanggapi hal tersebut seolah menutupi apa yang sudah menjadi keputusan dari pihak sekolahan Madrasah tersebut. Bahkan ia juga berkilah bahwa segala keputusan yang diambil sudah berdasarkan hasil rapat komite bukan pihak MTs N 1 Pringsewu.

Silahkan Baca juga :  Pj Bupati Tuba Qudrotul Ikhwan Hadiri Rapat Koordinasi Nasional Perluasan Era Digitalisasi

“Sepanjang itu semua sudah dikumpulkan, kan itu komite bukan pihak Madrasahnya, itukan mereka sudah rapat komite dan itu tidak ada unsur paksaan, dan yang melaksanakan komite bukan pihak sekolahan,” kilah Rizza, kepada media ini saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (17/6/21).

Masih kata Rizza, penarikan iuran infak yang besarannya ditentukkan tersebut diperbolehkan saja, asalkan ada dasar dari hasil rapat komite sekolahan. Menurutnya juga, bahwa itu bukan pungutan akan tetapi salah satu bentuk kebersamaan.

Ya, mungkin mereka (komite) sudah sepakat dalam rapat, ya kalau menurut saya pungutan itu wajib sifatnya, kalau gak wajib bukan pungutannya namanya,” tambah dia.(*)

| Baca Juga

Zaidirina, Warning Bagi Pejabat Eselon III di Tubaba

Zaidirina, Warning Bagi Pejabat Eselon III di Tubaba

TUBABA (lampungcity.co) - Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), Zaidirina Heriwardoyo, mengingatkan pejabat Eselon lll setelah dilakukan evaluasi, diharapkan kedepan ada perubahan memiliki tanggung jawab menjalan tugas sebagai abdi negara

|
Mei 9, 2023
Zaidirina Respon Cepat Terkait Pembenahan Jalan di Tiyuh Penumangan

Zaidirina Respon Cepat Terkait Pembenahan Jalan di Tiyuh Penumangan

TUBABA (lampungcity.co) - Menyikapi adanya Pemberitaan terkait ruas jalan Provinsi di Tiyuh/Desa Penumangan Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat yang saat ini ditanami pohon pisang, Penjabat Bupati Tubaba Zaidirina pastikan

|
Mei 8, 2023
Zaidirina PJ Bupati Tubaba Klarifikasi Program K3-1W Disebut Gagal, Apabila Ada Media Massa Yang Tidak Tahu

Zaidirina PJ Bupati Tubaba Klarifikasi Program K3-1W Disebut Gagal, Apabila Ada Media Massa Yang Tidak Tahu

TUBABA (Lampungcity.co)- Pejabat PJ Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat Zaidirina Heri Wardoyo memberikan Maksud dan Tujuan manfaat program ketahanan pangan kandang,kolam,Kebun dan wisata (k3-1w). Zaidirina Heri wardoyo mengatakan bahwa program

|
April 5, 2023