TUBABA (Lampungcity.co) – Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat, Zaidirina mengharapkan tahun 2023 kasus stunting turun di bawah 10 persen.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Zaidirina saat menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tumijajar yang dilaksanakan, di Gedung Serba Guna (GSG) Tiyuh Daya Asri, Kamis (26/01/2023).
Zaidirina mengatakan, terkait kasus stunting di Kabupaten Tubaba yang awalnya 22,1 persen turun menjadi 16,4 persen.
“Target pemerintah pusat, kasus stunting 18 persen, dan Kabupaten Tubaba berhasil dibawah target tersebut. Namun, capaian itu masih menjadi pekerjaan rumah (PR). Karena, kita berharap tahun 2023 bisa di bawah 10 persen,” ujarnya.
Terkait tingkat kemiskinan, Zaidirina mengatakan, harus segera diselesaikan oleh semua pihak terkait. Baik itu, kemiskinan biasa maupun extrim yang ada di Kabupaten Tubaba.
Namun, imbuhnya, alhamdulillah di Tubaba sejak tahun 2022 semua sudah menunjukkan perbaikan, indikatornya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik, dan tingkat kemiskinan turun secara signifikan.
Menurut Zaidirina, pencapaian yang sudah diraih tahun lalu menjadi modal sejumlah program yang digulirkan pada tahun 2023.
Kemudian, lanjutnya, untuk tahun 2024 diharapkan perencanaan program agar lebih fokus dan terarah. Seperti, pertumbuhan ekonomi, inflasi, penanganan stunting, dan penggunaan produk dalam negeri.
Dalam Musrenbang, Zaidirina juga mengatakan, untuk memaksimalkan program yang sedang dijalankan, adalah dengan mensinergikan anggaran-anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan dana desa (DD).
“Tahun ini, saya harapkan pertumbuhan ekonomi di Tubaba bisa tinggi. Karena, kita sudah lepas dari wabah corona atau Covid-19. Jadi, sekarang saatnya mengejar ketertinggalan tahun lalu, melalui pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ditambahkannya, alokasi DD sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan, dapat disinergikan dengan program unggulan yang digulirkan oleh Pemkab Tubaba melalui APBD.
Diantaranya, Keluarga Nenemo Mandiri Pangan dengan memanfaatkan pekarangan untuk pembuatan kolam, kandang, dan kebun (3K), dan tambah wisata. Kemudian, sentral ternak dan Rumah Sakit Rehabilitasi Narkoba Yustisi (RSRNY).
“Program-program ini, selain dibutuhkan masyarakat juga bisa meningkatkan pendapatan untuk kabupaten maupun desa,” tandasnya.
Untuk diketahui, Musrenbang Kecamatan Tumijajar untuk penguatan ekonomi dan kualitas SDM daerah tersebut, dihadiri juga oleh sejumlah pejabat Kabupaten Tubaba, Forkopimda dan kepala tiyuh se-Kecamatan Tumijajar. (Akroni)